UPDATE : Bela Palestina, JEPANG Bikin Babak Belur bandara isræI

Serangan lsræI terhadap
warga Palestina di penghujung Bulan Ramadhan menyita perhatian dunia.
Seluruh
negara Islam di belahan dunia mengecam aksi LsræI yang dinilai telah
merusak kerukunan antar umat manusia.
Bahkan
kecaman terhadap aksi-aksi LsræI menyerang Palestina juga
datang dari negara dengan mayoritas masyarakat non muslim.
Mereka
yang menyerang LsræI merupakan warga negara Jepang.
Peristiwa
tersebut terjadi pada 30 Mei 1972, tepatnya di bandara internasional Lod (yang
kini diberi nama bandara Ben Gurion), Tal Aviv, LsræI.
Pada
pukul 22.00, sebuah pesawat maskapai Air France yang berasal dari Roma, Italia,
mendarat di bandara Lod.
Tiga
orang pelaku penyerangan menginjakan kakinya di LsræI dengan
menumpangi pesawat tersebut.
Selain
karena kewarganegaraan, tas biola yang mereka jinjing juga turut membuat mereka
dianggap sebagai penumpang biasa, tanpa menarik perhatian.
Namun
semua berubah ketika ketiganya memasuki ruang tunggu dari bandara dan membuka
tas biola yang mereka bawa.
Senapan
serbu VZ 58 buatan Cekoslovakia tiba-tiba menyeruak dan siap memuntahkan
peluru-peluruanya.
Tanpa
basa-basi, ketiganya langsung menembakkan senjata mereka secara membabi buta
tanpa melihat siapa yang menjadi sasaran.
Tak
hanya menggunakan senapan, mereka juga turut menggunakan granat yang
dilemparkan kala mereka mengisi ulang peluru senapan mereka.
Tragis,
salah satu penyerang justru tewas setelah tertembak tanpa sengaja oleh salah
seorang rekannya sendiri.
Satu
penyerang lainnya tewas karena ledakan dari granatnya sesaat setelah dirinya
menembakin penumpang yang baru turun dari pesawar El Al.
Satu
penyerang yang tersisa berhasil dilumpuhkan oleh peluru panas aparat keamanan
bandara, lalu kemudian diamankan saat mencoba melarikan diri.
Serangan
yang menewaskan 26 orang tersebut sontak membuat lsræI mencekam.
Begitu
pula dengan satu negara yang menjadi asal dari ketiga penyerang.
Negara
yang dimaksud adalah Jepang. Ya, ketiga penyerang yang berdalih
memperjuangkan ketidakadilan terhadap Palestina tersebut bukan
berasal dari negara Arab atau negara mayoritas Islam lain.
Publik Jepang yang
terhenyak akan kabar tersebut bahkan baru bisa mempercayai kabar yang beredar
kala Pejabat Kedutaan Besar mereka di LsræI memberi pernyataan resmi.
Ketiga
pelaku, Kozo Okamoto, Tsuyoshi Okuidara, dan Yasuyuki Yasuda merupakan anggota
dari Tentara Merah Jepang (JRA).
Namun,
dalam penyerangan di LsræI tersebut, mereka mengaku mewakili kelompok
bersenjara Palestina PFLP-EO.
Okamoto,
satu-satunya pelaku penyerangan yang selamat mengaku tak memiliki dendam dengan
rakyat LsræI.
"Tetapi
saya harus melakuannya karena itu adalah tugas saya sebagai seorang prajurit
revolusi," kata Okamoto, seperti dikutip dari kompas.com.
Pengadilan
militer lsræI selanjutnya menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada
Okamoto yang kemudian dibebaskan setelah menjalani hukuman selama 13 tahun pada
1985.(*)
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Kisah Tiga Pria Jepang Nekat Serang lsræI hingga Tewaskan 26 Orang, Salah Satunya Korbankan Diri